Pesawat Airbus A-380

Bismillah…..

Hari ini, saya mengisi waktu luang dengan menonton video dari youtube. Salah satu video yang saya unduh adalah video tentang Airbus-A380 ,”Richard Hammonds Engineering Connections Airbus-A380”. Dalam video tersebut menjelaskan cara kerja sebuah pesawat raksasa, dari proses pembuatan materialnya sampai prosedur landing di landasan pacu.

Sumber Gambar : indo-aviation.com

Berikut ini saya rampung beberapa penerapan fisika di pesawat raksasa ini:

  1. Sayap Pesawat

Pesawat raksasa ini mengadaptasi sayap dan aerodinamik dari seekor burung elang.  Mengapa harus burung elang ? karena burung elang memiliki ‘system’ aerodinamik yang baik dan burung karnivora ini memiliki manuver yang baik pada kecepatan tinggi.

  1. FIBER GLASS (Serat Kaca)

Kenapa badan pesawat dapat bertahan dari tekanan angin yang ‘menabrak’nya?

Serat kaca. Serat kaca dibuat dari potongan kaca yang dipanaskan dan dilelehkan lalu menarik lelehan kaca tersebut menjadi sebuah pintalan serat / benang. Serat tersebut lalu dianyam menjadi seperti sebuah kain tekstil. Kumpulan pintalan serat tersebut lalu di lapisi dengan bahan aluminium.

  1. Alat emergency / Luncuran di atas balon.

Salah satu syarat agar sebuah pesawat mendapatkan izin terbang adalah masalah keamanan dan kenyamanan. Salah satu poin penting penilaian tersebut adalah persiapan fisik dari pesawat saat menghadapi keadaan darurat. Salah satu peralatan darurat adalah seluncuran balon. Seluncuran balon ini sangat penting bilamana terjadi kesalahan atau kecelakaan di darat. Sistem keadaan darurat akan menjadi layak ketika seluncuran balon tersebut dapat mengembang secara maksimal dalam waktu 6 detik. Apakah bisa seluncuran balon yang cukup besar tersebut diisi oleh udara dalam waktu 6 detik saja ? Jawabannya terdapat pada suatu alat yang mengadaptasi cara kerja sebuah roket gas. Roket gas yang dipicu dapat menghasilkan gas dan tekanan yang cukup untuk mempercepat aliran udara masuk ke dalam balon. Sehingga saat pintu dan jendela darurat dibuka (dalam keadaan darurat), maka system ‘roket gas’ tersebut akan segera mengisi seluncuran balon.

  1. Sistem Peredam (Dumper)

Dapatkah sebuah roda menahan berat / beban pesawat terutama saat landing ?

Sistem peredam yang biasa digunakan di sepeda adalah jawabannya. Dalam video tersebut diperlihatkan uji coba tentang dampak yang ditimbulkan saat benda ‘kaku’ jatuh dari ketinggian dengan dan tanpa adanya peredam, dalam hal ini digunakan sebuah piano. Secara logika, kita sudah tahu hasilnya dari jatuhnya piano tanpa peredam, kemungkinan besar piano tersebut akan hancur berkeping-keping. Tapi, bagaimana jika ditambah 100 peredam kecil yang diletakkan di bawah piano. Dalam video tersebut, air dimasukkan ke dalam peredam untuk melihat secara jelas apa yang terjadi pada udara di dalam peredam saat mengalami tumbukan dengan tanah (udara=air). Saat di uji, air di dalam peredam tersebut memancar keluar dalam bentuk butiran-butiran air yang sangat kecil (seperti sebuah uap) dan piano tersebut diselamatkan oleh peredam + udara tersebut.

Tinggalkan Balasan